Yayasan Riyadhus Shalihin Indonesia

TEBAR JILBAB DI PULAU SOLOR

Pulau Solor terletak di sebelah timur Pulau Flores, termasuk wilayah Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau Solor memiliki Dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Solor Timur dan Kecamatan Solor Barat. Solor adalah awal mula kehadiran ajaran Islam di NTT. Kerajaan-kerajaan Solor di lima pantailah yang menyebarkan Islam di NTT. Walaupun demikian, lima kerajaan Islam ini tidak hanya berada di Pulau Solor, tapi ada juga di pulau lain, yaitu Pulau Adonara dan Pulau Lembata.

Penduduk Flores sebagian besar adalah non Muslim. Akan tetapi, khususnya di Solor Timur penduduknya hampir semuanya beragama Islam. Perkembangan Islam di Solor Timur khususnya, semakin berkembang ditandai dengan banyaknya Taman Pendidikan Quran serta masjid-masjid maupun rumah-rumah yang dijadikan lokasi untuk mempelajari Islam. Muallaf pun kian hari kian bertambah. Ratusan anak-anak mempelajari Al-Qur’an serta semakin banyak orang-orang yang sudah memakmurkan Masjid Jami’ di Solor, khususnya di Kampung Bererin Koekoewerang Desa Watohari.

Penghasilan mereka diantaranya adalah mengambil buah bidara, menganyam tikar dari daun lontar/palm, mengambil daun palm, mengambil kayu dari hutan atau kebun lalu dibawa ke pantai untuk dijual, seraya mengambil air dari pantai. Pada pelaksanaan pembagian jilbab ke Pulau Solor, Yayasan Riyadhus Shalihin bekerjasama dengan tim aMuslima.

Uang donasi yang terkumpul untuk program ini sebesar Rp 63 juta digunakan untuk membeli jilbab panjang sebanyak 1660 jilbab plus bonus 4 jilbab. Ongkos pengiriman kilat dan biaya operasional ke Pulau Solor untuk 340 jilbab memerlukan dana sebesar Rp 6,8 juta. Sementara 1324 jilbab aMuslima kirimkan ke sekretariat Yayasan Sahabat Muslim di Bekasi, untuk kemudian dilanjutkan pengirimannya ke 4 kabupaten di Pulau Adonara dan Lembata.

Tebar jilbab di Pulau Solor dibagikan untuk warga di Kampung Bererin Koekoewerang, Kampung Kerak, Kampung Kiwang Ebang di Desa Watohari serta dibagikan juga untuk warga Desa Menanga dan keluarga muallaf. Menurut Ustadz Jumat Ridwan (salah satu dewan penasehat YARSI) lokasi masing-masing desa jaraknya jauh, jalanan penuh tanjakan dan berkerikil. Fokus pembagian jilbab adalah di Kampung Bererin karena di kampung ini sedang dibangun Kampung Quran dan Kampung Bahasa Arab pertama di pelosok Pulau Solor.

Tim YARSI yang menjadi tim lapangan untuk menuju ke lokasi pembagian jilbab, mengungkapkan kebahagiaan dan rasa haru dari para penerima Tebar Jilbab. “Senang sekali karena baru kali ini ada yang datang ke rumah mereka, dan mereka pun meneteskan air mata, senang dan bahagia. Mereka buru-buru langsung memakai jilbab baru tersebut,” demikian informasi tim yang berhubungan langsung di lapangan. Ucapan banyak terimakasih pun disampaikan dari para muallaf dan warga Solor kepada para donatur yang ingin berbagi kebahagiaan.

Warga Desa Menanga mengenakan jilbab barunya dan mengucapkan terimakasih kepada donatur

Pembagian jilbab di samping pembangunan Rumah Quran Kampung Bererin Desa Watohari

Jilbab-jilbab yang sudah siap dibagikan

Warga Kampung Bererin menerima jilbab

Kampung Kiwang Ebang dengan jilbab barunya