Yayasan Riyadhus Shalihin Indonesia

Pentingnya Meminta Atau Berdo’a Kepada Alloh Ta’ala

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِه وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِه وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتَّقُوْا رَبّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِه وَاْلأَرْحَام َ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَه فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمَّا بَعْدُ

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النّارِ

اللّهُمَّ صَلِّ وَسلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ القَوِيْمِ وَدَعَا إِلَى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

Assalamu’alaikum​​ Warrohmatullohi​​ Wabarokatuh.

Alhamdulillahi​​ rabbil’aalamiin,​​ wash-sholaatu​​ wassalaamu​​ ‘ala​​ asyrofil​​ anbiyaa​​ i​​ walmursaliin,​​ wa’alaa​​ alihi​​ washohbihii​​ ajma’iin​​ ammaba’adu.

Kaum Muslimin rohimaniyallohu wa iyyakum…

Segala Puji hanya milik Alloh, Robb semesta alam. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi dan Rosul akhir zaman, panutan terbaik dan teladan istimewa bagi umat manusia, dan pendamba keimanan dan keselamatan bagi kaumnya, Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarganya dan sahabatnya serta kepada siapa saja yang senantiasa mematuhi dan mengikuti ajaran Islam dengan baik hinga hari qiyamat.

Khotib mengajak diri dan kita semua untuk selalu meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Alloh ﷻ. Mari kita selalu mematuhi aturan Allah ﷻ dan Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam.

Kaum Muslimin rohimaniyallohu wa iyyakum…

Meminta kepada Alloh ﷻ adalah perbuatan yang sangat mulia dan dicintai oleh Alloh ﷻ. Kita selalu punya kebutuhan. Salah satu nama Alloh ﷻ adalah al-Wahhab yang berarti Alloh Maha Pemberi. Agar kita mendapat pahala atau kebaikan berlimpah maka kita harus selalu meminta kepada Alloh ﷻ.

Hal-hal kecil dan yang besar haruslah kita meminta kepada Alloh ﷻ. Allah ﷻ berfirman :

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina.” (QS. Ghôfir: 60)

Alloh ﷻ pasti memberikan apa-apa yang kita minta. Alloh ﷻ memberikan ancaman keras kepada orang yang menyombongkan diri dan berpaling dari berdo’a kepada-Nya. Inilah makna sabda Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam riwayat at-Tirmidzi dan al-Hakim, “Sesungguhnya barangsiapa yang tidak meminta kepada Allôh  maka Dia akan murka kepadanya.”

Dalam hadits qudsi, Alloh ﷻ berfirman :

يَا عِبَادِيْ , كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلَّا مَنْ أَطْعَمْتُهُ . فَاسْتَطْعِمُوْنِيْ أُطْعِمْكُمْ . يَا عِبَادِيْ , كُلُّكُمْ عَارٍ إِلَّا مَنْ كَسَوْتُهُ . فَاسْتَكْسُونِيْ أَكْسُكُمْ

Wahai hamba-Ku, kalian semua kelaparan, kecuali orang yang aku berikan makan. Maka mintalah makan kepadaku, pasti aku akan berikan. Wahai hamba-Ku, kalian semua tidak berpakaian, kecuali yang aku berikan pakaian. Maka mintalah pakaian kepada-Ku, pasti akan aku berikan.” (HR. Muslim)

Alloh ﷻ menyuruh kita untuk meminta kepada-Nya. Kita harus meminta semua kebutuhan kepada Alloh ﷻ.

Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam riwayat al-Hakim, “Seutama-utama ibadah adalah berdo’a.”

Ulama-ulama terdahulu selalu meminta semua kebutuhan mereka kepada Alloh ﷻ. Ibnu Rojab rohimahulloh mengatakan :

وَكَانَ بَعْضُ السَّلَفِ يَسْأَلُ اللهَ فِيْ صَلَاتِهِ كُلَّ حَوَائِجِهِ حَتَّى مِلْحٍ عَجِيْنِه وَعَلَفٍ شَاتِهِ

Dahulu para salaf meminta kepada Allôh dalam sholatnya, semua kebutuhannya sampai-sampai garam untuk makanannya dan tali kekang untuk kambingnya.” (Jami’ Al Ulum wal Hikam, 1/225)

Semoga Alloh ﷻ memudahkan kita untuk selalu meminta atau berdoa kepada-Nya, aamiin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُالرَّحِيْمُ


KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

Kaum Muslimin rohimaniyallohu wa iyyakum…

Meminta pertolongan atau isti’anah ada 5 macam, yaitu :

Pertama : Meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala. Yaitu isti’anah (minta pertolongan) yang mengandung kesempurnaan sikap merendahkan diri dari seorang hamba kepada Robbnya, dan menyerahkan seluruh perkara kepada-Nya, serta meyakini bahwa hanya Allah yang bisa memberi kecukupan kepadanya.

Isti’anah (minta pertolongan) seperti ini tidak boleh diserahkan kecuali kepada Allah Ta’ala. Dan dalilnya adalah firman Allah Ta’ala :

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Hanya kepada Engkaulah kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah kami minta pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5)

Karenanya, memalingkan isti’anah (permintaan) jenis ini kepada selain Allôh ﷻ merupakan perbuatan syirik besar.

Kedua : Meminta pertolongan kepada makhluk dalam perkara yang makhluk tersebut mampu melakukannya.

Hukum bagi isti’anah (permintaan) jenis ini tergantung pada perkara yang dimintai pertolongan padanya. Jika perkara tersebut berupa kebaikan maka boleh dilakukan oleh orang yang meminta tolong, sementara yang dimintai tolong disyariatkan untuk memenuhinya. Hal ini berdasarkan firman Allôh ﷻ :

وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى

Dan tolong menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa.” (QS. Al-Mâidah: 2)

Jika permintaan tolongnya pada perbuatan dosa maka hukumnya haram bagi yang meminta tolong dan juga haram bagi yang memberikan pertolongan. Alloh ﷻ berfirman :

وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

Dan janganlah kalian tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS.Al-Maidah: 2)

Ketiga : Isti’anah kepada makhluk yang masih hidup dan hadir (ada di tempat), tapi dalam perkara yang dia tidak mampu melakukannya, hukumnya adalah perbuatan sia-sia dan tidak ada gunanya. Misalnya minta tolong kepada orang yang lemah untuk mengangkat sesuatu yang berat.

Keempat : Isti’anah kepada orang-orang mati secara mutlak (yakni baik yang telah mati itu nabi, atau wali, apalagi selain mereka) atau kepada orang yang masih hidup dalam perkara gaib yang mereka ini tidak mampu melakukannya. Permintaan (isti’anah) jenis ini adalah kesyirikan, karena dia tidak mungkin melakukannya kecuali dia meyakini bahwa orang-orang ini mempunyai kemampuan tersembunyi dalam mengatur alam. Dalil bahwa isti’anah bentuk seperti ini adalah haram dan merupakan kesyirikan adalah sebagai berikut,

Allah  berfirman :

وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَكُمْ وَلَا أَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ

Dan mereka yang kalian berdo’a kepada selain Alloh tidaklah sanggup menolong kalian, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri.” (QS. Al-A’rof: 197)

Kelima : Permintaan atau isti’anah dengan perantaraan amal-amal sholeh dan keadaan-keadaan yang dicintai oleh Alloh. Isti’anah jenis ini disyariatkan berdasarkan perintah Alloh ﷻ dalam firman-Nya :

وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ

Minta tolonglah kalian dengan sabar dan sholat.” (QS. Al-Baqoroh: 153)

Semoga Alloh ﷻ memudahkan kita agar senantiasa berdoa dan meminta kepada Alloh ﷻ.

إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ.اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ . وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ . وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ