Yayasan Riyadhus Shalihin Indonesia

Tujuan Pendidikan Islam (Page 1)

Oleh : Ust. Jumat Ridwan, S.Ud

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

   Sebagai manusia apalagi sebagai seorang Muslim harus meyakini bahwa pelopor pendidikan adalah para Nabi ‘alaihimussalam. Para nabi telah mempelopori pendidikan kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Nabi-nabi dididik oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang selanjutnya mereka melanjutkan pendidikan kepada ummatnya. Rasulullah ﷺ pun menjelaskan bahwa beliau dididik oleh Robbnya,

أَدَّبَنِيْ رَبِّيْ اَحْسَنَ تَأْدِيْـبِيْ

“Robb-ku telah mendidikku, maka ia menjadikan pendidikanku menjadi baik”. (HR.Ibnu Hibban)

   Pendidikan yang dilakukakan Rasulullah ﷺ kepada para sahabat sebagai murid adalah senantiasa menitikberatkan tentang keimanan. Di antara bukti yang sangat jelas tentang hal ini adalah apa disampaikan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidaklah beriman seseorang di antara kalian sebelum diriku lebih ia cintai daripada orang tunya, anaknya, dan seluruh manusia”. (HR. Muslim). Hadits ini dicantumkan oleh al-Imam An-Nawawi dalam kitab Syarh Shahīh Muslim tepatnya di Bāb Wujūb Mahabbah Rasūlillāh ﷺ Aktsar min al-Ahl wa al-Walad wa al-Wālid wa al-Nās Ajma’īn…” .

   Dipaparkan di dalam buku Parenting Nabawi bahwasanya, Rasulullah sendiri mengikat kalbu para sahabatnya dan anak-anak mereka dengan kecintaan kepada Nabi dan bahwa kecintaan tersebut merupakan bagian dari iman.

Rasulullah ﷺ adalah pendidik terbaik yang mendidik ummatnya. Seorang sahabat nabi menyampaikan perihal pendidikan Rasulullah ﷺ:

مَا رَأَيْتُ مُعَلِّمًا قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ أَحْسَنَ تَعْلِيْمًا مِنْهُ

“Tidak pernah aku lihat sebelum dan sesudahnya pendidik yang lebih baik cara mendidinya daripada beliau”. (HR. Muslim)

Pendidikan juga dilakukan oleh orang tua kita terhadap anak-anaknya. Pendidikan orang tua ini termaktub dalam Al-Qur’ān Surat Al-Isrā [17] ayat 24:

 وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Dan ucapkanlah: “Wahai Rabb-ku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. Al-Isra: 24)

Fir’aun pun melakukan pendidikan. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’ān QS. Asy-Syu’arā’ [26] ayat18:

قَالَ أَلَمْ نُرَبِّكَ فِينَا وَلِيدًا وَلَبِثْتَ فِينَا مِنْ عُمُرِكَ سِنِينَ

“Fir’aun menjawab: “Bukankah kami telah mendidikmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu”.

   Kata-kata “pendidikan” selalu kita peroleh, baik melalui tulisan maupu lisan. Demikian juga kata-kata “tujuan pendidikan”. Hal ini menunjukkan betapa penting atau urgennya pendidikan dalam kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga dan negara”. Banyak sekali tokoh, baik tokoh Muslim maupun tokoh Barat yang senantiasa berupaya membahas atau mengakji tentang pendidikan, baik dari sisi tujuan pendidikan maupun hal lainnya yang menjadi unsur sistem pendidikan. Adian Husaini memaparkan bahwa, empat unsur sistem perlu diselaraskan agar terwujudnya tujuan pendidikan tinggi yaitu tujuan dan target pendidikan, kurikulum pendidikan, program pendidikan dan evealuasi pendidikan.

   Ulama-ulama terdahulu dan sekarang pun selalu mengkaji mengenai pendidikan. Demikian pula tokoh-tokoh Barat yang dahulu dan sekarang senantiasa membicarakan pendidikan.

   Topik-topik yang dikaji baik dalam ilmu pendidikan maupun ilmu lainnya maka tentu sangat berbeda antara perspektif Islam dan perspektif Barat. Hal ini dikarenakan Islam itu berdasarkan wahyu Ilahi sedangkan Barat jauh dari landasan wahyu Ilahi karena Barat berpatokan pada materi belaka. Wan Mohd Nor Wan Daud mengatakan bahwa, “Karakteristik dominan dari pandangan hidup dan spirit Barat pada dasarnya didasarkan pada empat pilar utama, yaitu sekularisme, dualisme, humanism dan tragedi, yang meliputi seluruh aspek kehidupan dan pemikiran Barat, dan melalui mereka, sebagian besar dari dunia yang sudah terdidik”.

   Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kehidupan manusia.  Tidak ada kegiatan dalam kehidupan masyarakat tanpa adanya pendidikan.  Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan kehidupan manusia.

   Ayat-ayat Al-Qur’ān banyak sekali yang menjelaskan tentang pendidikan, baik itu berkaitan dengan makna, kurikulum maupun tujuan pendidikan. Sehingga para ulama dan tokoh pendidkan Islam selalu mengkaji pendidikan berlandaskan pada Al-Qur’ān yang merupakan sumber hukum, sumber aturan atau sumber petunjuk umat manusia terkhusus bagi umat Islam. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Surat Al-Baqarah [2] ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).”

   Ibnu Katsir menjelaskan ayat 185 Surat Al-Baqarah ini, bahwa “Hal ini merupakan pujian bagi Al-Qur’ān yang diturunkan oleh Allah sebagai petunjuk bagi hati hamba-hamba-Nya yang beriman kepada Al-Qur’ān, membenarkannya dan mengikutinya”.

Al-Qur’ān adalah “Kitab Pendidikan”. Hal ini dipaparkan oleh Abuddin Nata yang mengutip suatu kesimpulan dari Salih Abdullah Salih.

Tujuan pendidikan searah dengan tujuan diciptakannya manusia sebagaimana temaktub dalam Al-Qur’ān Surat Al-Dzāriyāt ayat 56.

Pendidikan Islam memiliki urgensi besar dalam kehidupan baik pada tingkatan individu Muslim, masyarakat Muslim, atau umat Islam.

   Pendidikan akan bermanfaat dan berdaya guna serta akan menjadi sukses jika pelaku pendidikan memperhatikan sumber pendidikan dan tujuan pendidikan. Tentu sumber dan tujuan pendidikan yang diinginkan oleh Islam. Sehingga bisa memperoleh kemakmuran dan kebahagiaan serta kesuksesan di dunia dan di akhirat.

   Sangat urgensinya tujuan pendidikan ini sehingga sangat ditekankan kepada pendidik atau guru agar selalu memperhatikan tujuan ketika melakukan pendidikan.

   Ridjaluddin mengutarakan bahwa, Setiap guru dalam proses pendidikan diatur oleh tujuan tertentu, apa pun tujuan itu. Kejelasan tujuan yang terlihat pada rumusan dan definisinya berpengaruh terhadap kemungkinan keberhasilan pencapaiannya.

Berlanjut………….

baca juga : Pendidikan Islam Bagian ke dua

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *