Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh.
Alhamdulillahi rabbil’aalamiin, wash-sholaatu wassalaamu ‘ala asyrofil anbiyaa i walmursaliin, wa’alaa alihi washohbihii ajma’iin ammaba’adu.
Sahabat da’wah yang di rahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala..
Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang mulia, dan sungguh pada bulan tersebut terdapat hari-hari yang sangan agung dan perlu untuk kita ketahui. Kapankah hari-hari tersebut?
Tentunya hari-hari tersebut ialah 10 hari pertama pada bulan Zulhijjah, hari-hari tersebut merupakan hari-hari yang paling istemewa dan utama dalam sepanjang tahun. Hari-hari yang pahala amal shalih dilipatgandakan oleh Allah ta’ala. Tentang keutamaan sepuluh hari pertama dari Bulan Dzulhijjah ini telah diriwayatkan beberapa hadits yang shahih dari Rasulullah Shollallohu alaihi wasalam. Diantaranya adalah:
Dari Abdullah bin Abbas Rodhiallohu anhu bahwa-sanya Rosululloh Shollallohu alaihi wasalam bersabda:
(( ما من أيام العمل الصالح فيهن أحبُّ إلى الله منه في هذه الأيام العشر ، قالوا : ولا الجهاد في سبيل الله ! ولا الجهاد في سبيل الله ، إلا رجل خرج بنفسه وماله ولم يرجع من ذلك بشيء ))
“Tiada hari yang amal-amal shalih lebih dicintai oleh Allah selain daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari pertama Dzulhijjah.” Para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, tidak pula jihad fii sabilillah?” Beliau menjawab, “Tidak, tidak pula jihad fii sabilillah, kecuali jika seseorang keluar dengan harta dan jiwanya, kemudian ia tak kembali lagi dengan sesuatu pun dari keduanya.”
(HR. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad )
Hadits ini menunjukkan bahwa amal-amal shalih pada hari-hari ini dilipatgandakan pahalanya oleh Alloh dan sangat dicintai oleh-Nya. Inilah hari-hari yang paling istemewa dalam setahun.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Umar Rodhiallohu anhu, bahwa Rosululloh Shollallohu alaihi wasalam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ، وَلا أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ ، وَالتَّكْبِيرِ، وَالتَّحْمِيدِ
“Tiada hari yang amal-amal shalih lebih agung dan lebih dicintai oleh Allah selain daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari pertama Dzulhijjah, maka perbanyaklah pada hari-hari tersebut membaca tahlil (Laa ilaaha illallah), takbir (Allahu Akbar) dan tahmid (Alhamdu lillah).”
(HR. Ahmad)
Sesungguhnya mendapat kesempatan untuk bertemu dengan hari-hari pertama di bulan Dzulhijjah adalah suatu nikmat yang besar yang dikaruniakan Alloh kepada hamba-Nya. Karena, dengan itu ia mendapati satu musim dari musim-musim ketaatan yang dengan izin Alloh akan menjadi penolong baginya untuk meraih pahala dan kedudukan di sisi Alloh Ta’ala
Maka Oleh karena itu, hendaknya setiap muslim merasakan benar akan nikmat ini dan merenungkan keagungan pahala dari amal-amal shalih yang dikerjakan pada hari-hari yang mulia tersebut. Serta hendaknya setiap muslim meraih ghanimah dari putaran waktu-waktu tersebut dan menampakkan keistemewaan tersendiri untuk sepuluh hari itu dengan cara menambah ketaatan.Beginilah keadaan para Salafus Shalih dari umat ini.
Abu Utsman an-Nahdi Rahimahullohu ta’ala berkata, “Mereka (para sahabat dan tabi’in) mengagungkan sepuluh hari yang tiga: 1) sepuluh malam terakhir dari Ramadhan, 2) sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah, dan 3) sepuluh hari pertama dari Muharram.”
Amalan-Amalan Yang Dianjurkan Pada Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah
Diantara amal-amal shalih yang sangat dianjurkan untuk kita amalkan pada hari-hari yang mulia ini ialah:
- Menjaga benar-benar shalat berjama’ah di masjid. Hendaknya setiap muslim yang mengharap karunia Alloh dan ampunan-Nya tidak melewatkan satu waktu pun dari shalat-shalat berjama’ah di masjid, serta hendaknya tidak tertinggal dari takbiratul ihram bersama imam. Menjaga shalat yang lima waktu merupakan amal shalih yang paling utama dan ibadah yang paling pertama dihisab pada hari kiamat.
- Memperbanyak shalat-shalat nawafil (sunnah), seperti shalat rawatib 10 raka’at dalam sehari semalam, shalat witir, dhuha dan sebagainya. Shalat-shalat sunah adalah penutup kekurangan pada shalat shalat fardhu kita. Di samping itu juga djanjikan pahala yang besar dari sisi Allah ta’ala.
- Shadaqah dan amal-amal shalih lainnya seperti birrul walidain (bebakti kepada kedua orang tua), silaturrahim, bertaubat dengan taubat yang nasuha, dan sebagainya.
- Memperbanyaik dzikir mengingat Alloh seperti bertakbir, bertahlil, bertahmid serta membaca al-Qur’an al-Karim. Hal ini sangat disunnahkan karena sabda Nabi Shollallohu alaihi wasalam di atas :
“maka perbanyaklah pada hari-hari tersebut membaca tahlil (Laa ilaaha illallah), takbir (Allahu Akbar) dan tahmid (Alhamdu lillah).”
(HR. Ahmad)
Al-Bukhari meriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah pergi ke pasar pada sepuluh hari Dzulhijjah untuk menggemakan takbir pada khalayak ramai, lalu orang-orang mengikuti takbir mereka berdua dan disunnahkan pula mengeraskan suara ketika melantunkan takbir di tempat-tempat umum, seperti: di pasar, di rumah, di jalan umum atupun di masjid dan di tempat-tempat yang lain.
- Berpuasa pada sembilan hari pertama di bulan Dzulhijjah. Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan berkata, “Meskipun tidak ada dalil khusus yang menganjur-kan untuk berpuasa pada sepuluh hari ini, akan tetapi ia termasuk dari amal-amal yang paling utama yang dianjur-kan oleh Nabi Shollallohu alaihi wasalam . Sehingga, disunnah-kannya berpuasa pada hari-hari tersebut diambil dari keumuman dalil yang menganjurkan kita untuk beramal shalih pada hari-hari tersebut.” Terkhusus puasa pada hari Arofah yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Nabi Shollallohu alaihi wasalam bersabda,
عن أبي قتادة الأنصاري - رضي الله عنه - أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - سئل عن صوم يوم عرفة ، قال : (( يكفر السنة الماضية والسنة القابلة )) أخرجه مسلم
“Beliau ditanya tentang puasa hari Arafah,beliau menjawab ia akan menghapuskan dosa tahun sebelumnya dan tahun yang sesudahnya.”
(HR. Muslim)
- Menunaikan haji dan umrah jika mampu. Jika tidak mampu maka hendaknya seorang Muslim tidak melewatkan kesempatan pada hari-hari tersebut untuk duduk berdzikir di masjid setelah usai menunaikan shalat Shubuh berjama’ah hingga terbit matahari. Kemudian shalat sunnah dua roka’at. Maka akan dicatat baginya pahala haji dan umrah dengan sempurna, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits yang hasan riwayat Tirmidzi.
- Berupaya untuk dapat berkurban dan tidak meremehkan hal ini karena pahalanya yang sangat besar di sisi Alloh ta’ala. Para ulama berkata bahwa boleh seseorang berhutang untuk bisa berkurban jika ia yakin mampu membayar hutangnya. Akan tetapi, jika ia menduga tidak akan mampu untuk membayar hutangnya, maka tidak dianjurkan untuk berhutang.
Disamping itu ada satu amalan yang pahalanya senilai dengan berkurban yaitu berpagi-pagi mendatangi shalat Jumat.
Disebutkan dalam sebuah hadits yang shahih Diriwayatkan Imam Al-Bukhari no. 881 dan Muslim no. 850 “ bahwa barangsiapa yang datang untuk shalat Jumat pada waktu yang pertama, maka ia seperti berkurban seekor unta. Barangsiapa yang datang pada waktu yang kedua maka ia seperti berkurban seekor sapi. Barangsiapa yang datang pada waktu yang ketiga maka ia seperti berkurban seekor kambing. Barangsiapa yang datang pada waktu yang keempat maka ia seperti berkurban seekor ayam.
Kemudian, jika seorang muslim mandi pada hari Jumat dengan mengguyur kepalanya dan bersuci dengan baik, mengenakan minyak wangi yang ada padanya, lalu berjalan menuju ke masjid dan tidak mengendarai kendaraan, datang sedini mungkin, lalu mengambil posisi yang dekat dengan imam, kemudian jika khatib berkhutbah ia mendengarkan dengan baik-baik dan tidak berbuat laghwu (iseng), maka setiap langkahnya menuju ke masjid dicatat seperti beramal mengejakan shalat malam dan berpuasa selama setahun. Sebagai mana hadits shohih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud. An-Nasai (No. 1077 dan 1364)
Inilah beberapa amalan yang insya Alloh mampu kita laksanakan pada sepuluh hari tersebut.
Dan hendaknya kita mengingat bahwa Alloh sengaja mengutamakan 10 hari pertama dibulan dzulhijjah tersebut karena suatu hikmah yang besar, dan hendaklah kita ingat bahwa umur manusia di dunia ini sangatlah singkat, hari-hari terus berputar membuat fananya para orang tua dan membuat tua anak-anak muda. Ingaltlah pesan Rasulullah Shollallohu alaihi wasallam,
(( كن في الدنيا كأنك غريب أو عابر سبيل )) وكان ابن عمر - رضي الله عنهما - يقول : ( إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح ، وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء ، وخذ من صحتك لمرضك ، ومن حياتك لموتك )
“Jadilah engkau di dunia bagaikan orang asing atau musafir.” Abdullah bin Umar rodhiallohu anhu berkata, “Jika engkau di pagi hari maka jangan engkau tunggu sore, dan jika engkau di sore hari maka jangan engkau tunggu pagi. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum datangnya sakit, dan masa hidupmu sebelum datangnya kematian.”
(HR. Bukhari)
Mudah-mudahan Alloh ta’ala membangunkan kita dari keterlenaan, memberikan kita taufiq untuk bersiap-siap sebelum datangnya saat perpindahan, membantu kita untuk memanfaatkan usia dan waktu penangguhan, serta mengilhamkan kepada kita untuk mengambil faidah dari musim-musim kebaikan. Semoga shalawat dan salam terlimpah kepada Nabi kita Muhammad, para keluarga dan sahabatnya.
Wallohu A’lam